Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan las catat (tack weld) adalah sebagai berikut :
- Bahan
las harus bersih dari bahan-bahan yang mudah terbakar dan karat. Pada sambungan
sudut cukup di las catat pada kedua ujung sepanjang penampang sambungan ( tebal
bahan tersebut ).
- Bila dilakukan pengelasan sambungan sudut / fillet ( T ) pada kedua sisi, maka konstruksi sambungan harus 90o terhadap bidang datarnya. Bila hanya satu sisi saja, maka sudut perakitannya adalah 3o – 5o menjauhi sisi tegak sambungan, yakni untuk mengantisipasi tegangan penyusutan / distorsi setelah pengelasan.
Kualitas
fit-up dan tack welding akan memberikan bantuan kontribusi yang sangat besar,
terhadap hasil pekerjaan pengelasan. Jika fit-upnya baik akan baik dan
sebaliknya jika jelek maka hasil akhir pengelasan juga tidak baik.
Sebelum
pengelasan, dua logam yang akan disambung terlebih dahulu diberikan las ikat. Sambungan
Fillet merupakan jenis sambungan yang
banyak digunakan dalam dunia konstruksi maupun bidang manufaktur. Sambungan ini
banyak macamnya diantaranya yang umum adalah sambungan “T”.
a. Langkah
Kerja Tack Welding
·
Mengatur arus las (Ampere) sesuai dengan
diameter elektroda / wire
·
Mengelas ikat pada kedua ujung kampuh T
· Gunakan alat bantu pengikat (jig and fixture) yang sesuai seperti klem untuk mencegah terjadinya perubahan bentuk.
b. Tack weld berurutan (squence weld)
Mengelas sambungan yang panjang ada kecenderungan
tejadi distorsi yang besar, untuk pencegahannya ialah dengan melakukan teknik
pengelasan berurutan (squence-weld).
Untuk menjaga agar kedua pelat jangan sampai bergeser
dari posisi yang telah ditetapkan, maka kedua pelat diikat dengan las ikat pada
kedua ujung sambungan. Kedua pelat harus saling bersentuhan sedemikian rupa,
supaya setelah diikat dengan las, tidak menunjukkan adanya bagian yang
bersentuhan itu longgar atau meneruskan sinar. Benda kerja diletakkan pada alat
bantu posisi (kanal U) dalam posisi datar dibawah tangan. Untuk menyalakan
elektroda/wire dimulai pada titik ± 15 mm dari awal pinggir ujung sambungan.
Dan apabila busur listrik sudah menyala, maka batang elektroda/wire digeser ke arah
permulaan dan selanjutnya proses pengelasan dapat dimulai.
Hasil dari pengelasan sambungan fillet ini dikatakan baik, apabila penampang fillet menunjukkan peletakan yang sama dan rata pada kedua sisi pelat atau simetris Dalam pengelasan sambungan fillet ini berarti bahwa ada dua pelat yang bertemu dalam posisi tegak lurus, pertemuan ini disebut pertemuan T.
Sambungan fillet dari hasil pengelasan pertemuan T atau disebut sambungan T dapat ditunjukkan dengan symbol seperti gambar. Dengan memakai simbol-simbol, maka bentuk kampuh yang diminta, lebih jelas ditunjukkan. Seperti yang telah kita kenal beberapa kampuh sambungan T yaitu antara lain: Datar; Cembung; dan Cekung.
Komentar
Posting Komentar