WPS adalah Spesifikasi Prosedur Pengelasan yang digunakan untuk acuan kerja seorang Juru Las (welder) dalam melaksanakan pekerjaan pengelasan WPS ini dibuat dan dikualifikasi/diuji dengan uji tak merusak (NDT) dan uji merusak (DT) sehingga sifat mekanikalnya sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan oleh aturan yang ditetapkan (Code atau Rule). Di dalam pembuatannya, WPS ini dicatat sejak awal pelaksanaan sampai dengan hasil pengujiannya. Catatan ini disebut PQR (Catatan Kualifikasi Prosedur).
Welding Procedure Specification (WPS) adalah prosedur tertulis yang telah terkualifikasi yang disiapkan sebagai panduan untuk operator las dalam melakukan pengelasan yang memenuhi semua persyaratan standard maupun code. Welding Procedure Specification (WPS) merupakan standar wajib yang harus dipenuhi dalam proses pengelasan pada pengelolaan peralatan atau mesin-mesin industri yang berhubungan dengan pengelasan. Welding Procedure Specification wajib harus dipersiapkan sebelum dilakukannya proses pengelasan produk peralatan atau mesin-mesin industri tersebut yang antara lain adalah pressure vessel, heat exchanger, dan alat-alat lainnya.
Standard Code
Pembuatan Welding Procedure Specification (WPS) ada beberapa macam antara lain:
a. ASME
IX, Digunakan pada boiler dan pressure vessel
b. AWS
D1.1, Digunakan pada struktural welding
c. API
1104 , Digunakan pada pipe line
d. EN288
(DIN), Digunakan pada metalic material
Dalam pembuatan sebuah WPS terdapat banyak variabel
yang harus diketahui, agar saat pelaksanaan pengelasan hasil yang didapat
sesuai dengan kriteria atau aceptance criteria
yang telah ditentukan oleh Code.Variabel yang terdapat dalam WPS terbagi dalam
tiga bagian yaitu Essential Variable, Supplement Essensial Variable dan Non
Essensial Variable Anda dapat melihatnnya di ASME Section IX (9) QW-250-265.
a. Essensial Variable
Pengertian Essensial Variable adalah jenis variabel
atau parameter pengelasan yang wajib dilakukan saat pembuatan sebuah WPS,
karena jika variabel ini dirubah akan membuat sifat mekaniknya juga berubah
oleh karena itu harus dilakukan kualifikasi ulang jika variabel ini dirubah.
Contoh Essensial Variable : P Number, F Number, A Number, Thickness atau
ketebalan material, Proses pengelasan, PWHT.
b. Supplement Essensial Variable
Pengertian Supplement Essensial Variable adalah
merupakan variabel yang akan mempengaruhi hasil sambungan las jika dilakukan
pengujian impact. Jadi variabel ini akan menjadi essential jika dalam
pengujiannya dilakukan uji impact dan menjadi non essential jika tidak
dilakukan uji impact. Contoh Supplement Essensial Variable : Group Number, Filler metal classification.
c.
Non
Essensial Variable
Pengertian Non Essensial Variable adalah jenis
variabel yang tidak mempengaruhi sifat mekanik dari sambungan lasan.Jadi
variabel ini dirubah maka tidak perlu melakukan kualifikasi ulang atau membuat
WPS baru. Contoh Non Essensial Variable : Tipe sambungan las atau bentuk
groove, Backing, Lebar gap (root spacing), posisi pengelasan.
WPS dan PQR ini bila sudah lulus uji sesuai aturan
yang ditetapkan akan di approve (disahkan) oleh Badan / Instansi yang Berwenang
misalnya, Class (BKI, NK, BV, LR dsb), Depnaker, Migas dll. sehingga sah
sebagai acuan kerja bagi welder dan hanya berlaku untuk Pabrik / Galangan
pembuat WPS tersebut dalam melaksanakan produksinya Dalam pengujiannya meliputi
: Uji tak merusak (NDT) yaitu : uji visual, uji ultrasonic (UT), uji radiorafi
(X-ray / RT) dan Uji merusak (DT) yaitu : uji tarik (tensile test), uji
lengkung (bending test), uji makro (macro etching), uji pukul (impact test).
Pengujian ini tidak seluruhnya dilaksanakan, hanya yang disyaratkan oleh rule /
code saja yang dilaksanakan Bila ada perubahan spesifikasi WPS yang esensial
(variable esensial) maka harus dibuat WPS baru dan dikualifikasi ulang juga,
adapun perubahan variable esensial tersebut al : proses las, material, desain
sambungan, posisi, tebal material diluar range, AWS No of electrode.
Dalam membuat kualifikasi sebuah WPS dapat diikuti
urutan kegiatan sebagai berikut
·
Pembuatan konsep WPS dan review konsep bila
terjadi
· Pengelasan sebuah contoh uji berpedoman pada WPS
yang direncanakan dengan memperhatikan ukuran Test Piece, menyiapkan mesin las
yang telah terkalibrasi, penyiapan kawat las yang sesuai dengan logam induk,
gas pelindung yang disesuaikan dengan proses, peralatan ukur dan peralatan
pendukung lainnya serta menunjuk juru las yang berkualifikasi untuk
melaksanakan pengelasan pada pembuatan WPS tersebut.
· Melaksanakan pengujian, mengamati selama proses berlangsung dan mengevakuasi hasil pengujian.
Mendokumentasikan hasil pengujian pada catatan prosedur kualifikasi (Procedure Qualification Record ) atau PQR.
Komentar
Posting Komentar